Diklat Pengembangan Kerajinan Serat Nanas di Mempawah
Potensi nanas (Ananas comusus L. merr) ditinjau dari produksinya merupakan salah satu dari tiga buah terpenting dari daerah beriklim tropis. Indonesia termasuk produsen nanas terbesar ke-5 di dunia setelah Brazil, Thailand, Filipina dan Cina. Selama ini, hasil panen buah nanas meninggalkan daun yang dibuang begitu saja padahal sebenarnya dapat mendatangkan nilai ekonomis yang tinggi dan bermanfaat ketika diolah dengan tepat. Daun nanas yang diolah menjadi serat dapat dijadikan sebagai bahan komposit ataupun bahan baku produk kerajinan yang ramah lingkungan. Produk olahan dari serat nanas memiliki beberapa keunggulan, antara lain karena sifatnya yang berasal dari alam sehingga dapat diproduksi secara berkelanjutan, kemudahan untuk mendapatkan bahan dasarnya serta pengolahan yang relatif sederhana namun memerlukan ketelatenan yang tinggi. Industri Kecil dan Menengah (IKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan eknomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Pengembangan IKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Kebijakan pemerintah kedepan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya IKM. Oleh karena itu, pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan IKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya. Sehubungan dengan hal tersebut Balai Diklat Industri Regional IV Yogyakarta mengadakan Diklat Pengembangan Desain Produk Kerajinan Serat Nanas Untuk IKM di Kabupaten Pontianak sebagai wujud peran nyata dalam pengembangan potensi unggulan di daerah di Kalimantan Barat yang pada akhirnya dapat dijadikan usaha untuk meningkatkan perekonomian dan pemberdayaan masyarakat. Diklat ini diselenggarakan pada tanggal 29 April 2013 sampai dengan 4 Mei 2013 bertempat di Aula Dinas Perindagkop, UKM, Pertamben Kab. Pontianak. Di kota Mempawah sendiri, selama ini serat nanas belum banyak diolah menjadi produk kerajinaan. Oleh karena itu, materi pada diklat kali ini difokuskan pada praktik pembuatan kerajinan seperti sandal, tempat tisu, keranjang buah dsb.
Fasilitas komentar tidak disertakan.