Seminar Ilmiah Widyaiswara

Seminar Ilmiah Widyaiswara
 
 

Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memberikan manfaat dalam proses transformasi organisasi publik  menuju birokrasi yang berorientasi pada pelayanan publik. Dimensi  interaksi menjadi kunci apakah TIK memiliki peran dalam mendorong transparansi organisasi pemerintahan, karena tidak akan ada artinya jika pemerintah menggunakan TIK dengan anggaran besar untuk memproduksi berbagai macam informasi melalui banyak saluran namun tidak mampu menangkap dan mengolah umpan balik dari publik.

Itulah kesimpulan yang disampaikan oleh Nurhidayati Kusumaningtyas, Widyaiswara Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta, dalam paparannya yang berjudul Kajian Literatur Peran TIK dalam Mendorong Transparansi Organisasi Pemerintah. Paparan ini disampaikan pada Seminar Ilmiah Widyaiswara yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Industri Yogyakarta, salah satu dari tujuh balai diklat dibawah Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian, bekerjasama dengan Pengurus Ikatan Widyaiswara Indonesia-Daerah Istimewa Yogyakarta (IWI-DIY) pada hari Senin (27/1) lalu.

Seminar dengan tema “Peningkatan Kompetensi Widyaiswara dalam Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi” ini dihadiri kurang lebih 90 orang widyaiswara dari 13 lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Paparan lain disampaikan oleh Kunto Purwo Widagdo, Widyaiswara BDI Yogyakarta, dengan judul Evaluasi Dampak Diklat Sistem Industri I di BDI Yogyakarta serta paparan ketiga berjudul Pengaruh Sistem Pendidikan dan Pelatihan Aparatur dalam Manajemen Kelas, yang disampaikan oleh Totok Suharto, Widyaiswara Badan Diklat DIY.

Kepala BDI Yogyakarta, Iswahyuni, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seminar ilmiah ini diharapkan dapat menjadi wahana untuk saling bertukar wawasan dan pengetahuan karena mengingat tupoksi widyaiswara tidak hanya mendidik, mengajar dan melatih saja, tetapi juga harus melakukan penelitian. Dalam sambutannya beliau juga menyampaikan bahwa seminar kali ini diadakan pada awal tahun mengingat kegiatan diklat BDI Yogyakarta di tahun 2014 ini akan sangat padat, terkait program reposisi yang akan membuat BDI Yogyakarta menjadi pusat pelatihan berbasis spesialisasi dan kompetensi di bidang industri plastik, logam dan aneka kerajinan.

Subangkit Mulyono dalam sambutannya selaku Ketua IWI-DIY menambahkan bahwa acara ini diharapkan juga sekaligus menjadi sarana pertukaran informasi terkait dengan dinamika dan perkembangan terbaru seputar widyaiswara. Beliau juga menyampaikan bahwa peran widyaiswara kedepan akan semakin luas, karena tidak menutup kemungkinan untuk mendidik dan melatih selain PNS atau aparatur negara. Hal ini tentu saja memerlukan peningkatan kompetensi dan profesionalitas dari setiap widyaiswara untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman.

Acara seminar ilmiah ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan laporan pengurus IWI-DIY untuk menyampaikan laporan keuangan, informasi pengiriman naskah pada majalah widyaiswara, pengumpulan data widyaiswara untuk pembuatan kartu tanda anggota yang baru. Juga, kesepakatan untuk penyelenggaraan seminar ilmiah  pada periode berikutnya.

 

Fasilitas komentar tidak disertakan.

Zona Integritas

Zona Integritas BDI Yogyakarta