MENIPISNYA BAHAN BAKU , INDUSTRI PLASTIK HARUS LEBIH EFISIEN

MENIPISNYA BAHAN BAKU , INDUSTRI PLASTIK HARUS LEBIH EFISIEN

Industri plastik pada umumnya dipahami sebagai kelompok industri akhir dari industri petrokimia yang memanfaatkan gas bumi dan produk-produk minyak bumi seperti nafta, kondensat, dan lain-lain sebagai bahan baku utamanya melalui proses teknologi kimia untuk menghasilkan produk-produk berbasis plastik dari Industri petrokimia. Perkembangan yang terjadi di dunia pada saat ini, terkait dengan makin tingginya harga minyak dan gas bumi dunia dan langkanya bahan baku untuk industri petrokimia, memungkinkan pemanfaatan bahan baku lain yang bukan merupakan produk-produk langsung dari industri minyak dan gas bumi. Hal ini makin ditunjang dengan perkembangan teknologi proses yang diaplikasikan di industri petrokimia yang memungkinkan memanfaatkan bahan baku lain yang bukan merupakan turunan minyak dan gas bumi.

Saat ini, definisi istilah Industri Petrokimia diperluas mencakup kelompok industri kimia yang bertumpu tidak hanya pada minyak dan gas bumi, tetapi juga diperkaya dengan batu bara, gas alam yang berasal dari lapangan marjinal dan CBM, serta biomassa yang berasal dari hasil pertanian, perkebunan, atau hasil hutan sebagai bahan baku untuk menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah lebih tinggi dari pada bahan bakunya. Secara garis besar, industri petrokimia dapat digolongkan sebagai berikut:

       

 

        Seperti telah disebutkan sebelumnya, industri petrokimia Indonesia saat ini masih bertumpu pada bahan baku minyak dan gas bumi. Berikut ini akan diuraikan tentang kondisi bahan baku minyak bumi, gas bumi, dan batubara di Indonesia.

Cadangan total Minyak Bumi Indonesia pada tahun 2004 adalah sebesar 8,6 milyar barel (billion barrels oil, BBO) yang terdiri atas cadangan terbukti sebesar 4,3 BBO dan cadangan potensial sebesar 4,3 BBO. Besarnya cadangan ini tidak banyak mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2004, produksi minyak bumi Indonesia mencapai 401 juta barel yang dialokasikan untuk input kilang minyak sebesar 375 juta barel dan ekspor sebesar 149 juta barel. Dengan tingkat kemampuan lapangan-lapangan minyak yang ada pada saat ini yang cenderung menurun dan kapasitas kilang di dalam negeri yang tidak berubah karena tidak ada penambahan kilang baru maka pemenuhan permintaan BBM di dalam negeri yang makin tinggi di masa yang akan datang dilakukan dengan mengimpor BBM dari negara lain sebagai minyak mentah (crude oil) maupun BBM.

 

  • KEGUNAAN PRODUK PRODUK PLASTIK

 

Hampir setiap orang di muka bumi akan berhubungan dengan plastik yang dapat mempermudah serta memberikan gaya hidup tersendiri. Material plastik telah berkembang pesat dan sekarang mempunyai peranan yang sangat penting dibidang elektronika, pertanian, tekstil, transportasi, furniture, konstruksi, kemasan kosmetik, mainan anak – anak dan produk – produk industri lainnya.  Dengan banyaknya kegunaan tersebut maka plastik menjadi barang yang sangat dibutuhkan terutama bagi masyarakat perkotaan yang ingin sesuatu menjadi lebih mudah, cepat dan tersedia.  Perkembangan penggunaan plastik juga semakin meluas karena plastik merupakan material yang ringan, murah serta kuat.  Sifat plastic yang tahan korosi, low konduktivitas sebagai isolator, mudah dibentuk serta penggunaan yang luas karena mudah diwarnai serta jernih sehingga produk-produk yang dihasilkan dari bahan plastic memiliki keindahan bentuk dan warna. Kekuatan plastic juga semakin meningkat dengan membuat plastic sebagai komposit dengan kekuatan seperti logam tetapi bahannya ringan.

 

 

  • Plastik alamiah yang dihasilkan langsung dari alam dalam bentuk resin contoh adalah “amber” yang didapatkan dari batuan dari fosil tanaman pine. Material Amber digunakan sebagai perhiasan dengan memanaskan dan mencetak seperti prinsip dasar dari plastik.
  • Plastik Semi Sintetik yaitu proses memodifikasi bahan alam untuk dijadikan plastik seperti cellulose acetate yang dibuat dari reaksi serat selulosa denga asam asetat dan produknya sering disebut dengan biopolimer. Cellulose acetate digunakan untuk pembuatan  bahan film dengan nama produknya Cellulose acetate film.  

 

 

  • Plastik sintetik yang dihasilkan dari pemrosesan material carbon yang ada di minyak bumi, batubara atau gas alam dengan mengubah struktur molekul menjadi polimer. Produk-produk plastic yang ada saat ini dibuat dari plastic polimer yang dihasilkan dari pengolah minyak bumi.

 

                                       

 

  • Thermoplastics.

 

 

-         Berat molekul kecil

-         Jika dipanaskan akan melunak.

-         Mudah untuk diregangkan.

-         Titik leleh rendah.

-         Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.

Contoh plastik termoplastik sebagai berikut.

DAFTAR PUSTAKA

Brydson, J.A. 1999. Plastic Material. Seventh Edition. Butterworh-Heinemann

Chandra.,M and Roy.S.K., 2006.  Plastic Technology Handbook.   CRC Press. New York

Crawford.R.J.1998. Plastic Engineering. Third Edition. Butterworh-Heinemann

 

 

 

 

Fasilitas komentar tidak disertakan.

Zona Integritas

Zona Integritas BDI Yogyakarta