Berkenalan Dengan Profesi Desainer Interior

“Siapakah desainer interior itu?” Adalah pertanyaan yang sering muncul hampir setiap saat. Penulis mendefinisikan desainer interior sebagai arsitek yang berhubungan, khususnya, dengan ruangan suatu bangunan, yang meliputi setiap aspek dari desain, perencanaan, plumbing, elektrikal, pencahayaan, tata kondisional, fitting dan tata letak, dan finishing. Dengan perkataan lain bahwa mereka harus memiliki kemampuan yang memadai akan pengetahuan ruang bangunan dan desain. Desainer interior harus dapat menyediakan instruksi dalam rangka kerja konsultasi layaknya insinyur, serta menyediakan rencana detail untuk konstruksi interior. Oleh karena itu, seorang desainer interior haruslah memiliki kemampuan menggambar baik freehand maupun menggunakan perangkat CAD.

Lebih jauh lagi, profesi desainer interior membutuhkan ketepatan dan kecermatan perhitungan sekaligus dipadukan dengan daya imajinasi dan kreativitas. Seorang desainer interior harus paham tentang struktur bangunan dan tahu cara membaca cetak biru serta detail arsitektur. Seorang desainer interior ada yang mengkhususkan diri dalam desain lingkungan, perumahan atau komersial, seperti untuk restoran atau bangunan rumah sakit. Ada pula yang fokus pada interior dapur, taman dalam ruangan atau lemari.

Meskipun profesi desainer interior masih relatif baru, namun kegiatan memperindah dan mempernyaman ruang, usianya sudah setua bangunan yang pertama dibuat manusia.

Desainer interior dan dekorator interior, seolah keduanya merupakan satu hal dan profesi yang sama. Ketika keduanya sama-sama bertujuan untuk menciptakan ruangan yang indah dan nyaman dan ketika desainer interior serta dekorator interior sama-sama memiliki bakat dan kemampuan untuk menciptakan ruangan yang indah, terjadilah overlapping, seolah kedua profesi itu sama, padahal sebenarnya tidak sama.

Banyak contoh yang menggambarkan betapa bingungnya masyarakat mengenai profesi desainer interior. Masyarakat masih banyak yang belum mengetahui secara pasti apa yang dilakukan oleh seorang arsitek, apalagi desainer interior. Masyarakat hanya mengetahui bahwa apabila menginginkan suatu bangunan yang aman akan meminta jasa insinyur, dan jika ingin bangunannya terlihat bagus akan akan meminta jasa arsitek. Perlu diingat bahwa ini adalah persepsi publik dan persepsi ini akan menjadi kenyataan manakala masyarakat tidak mendapatkan informasi yang benar. Jika ini adalah pikiran orang mengenai arsitektur, dapat dibayangkan persepsi mereka tentang desain interior dan dekorasi interior.Oleh karena itu perlu dijelaskan secara lebih mendalam mengenai perbedaan yang mendasar antara keduanya agar persepsi yang selama ini keliru dapat diluruskan.

Untuk menjadi desainer interior harus menempuh proses pendidikan formal, baik melalui jenjang diploma maupun jenjang sarjana agar mumpuni dalam bidangnya. Desainer interior membutuhkan pendidikan, keterampilan, dan kreativitas untuk menjadi sukses. Seorang desainer interior menggabungkan fungsi kegunaan, estetika, dan keselamatan untuk setiap proyek bangunannya. Dia juga harus tahu bagaimana membuat rancangan yang mencakup furniture, warna dan pencahayaan untuk membuat setiap ruang besar atau kecil jadi terlihat megah dan enak dipandang. Makin mengesankan hasil desain sang desainer, maka akan makin meningkatkan karier desainer itu sendiri.

Para arsitek sudah lama mempelajari dekorasi interior sehingga mereka profesi mereka rangkap, yaitu sebagai arsitek dan desainer interior. Tentu hal ini akan berjalan kurang efektif. Idealnya harus ada yang secara spesifik menangani bagian interior sebuah bangunan sebab kondisi eksterior dan interior membutuhkan penanganan yang berbeda.

Beberapa negara masih normatif menyebut profesi desain interior, Anda harus terdaftar untuk bisa disebut sebagai desainer interior. Namun kasus ini tak terjadi di banyak negara, sehingga pada dasarnya seseorang dapat menyebut dirinya sebagai desainer interior dan berhak atas sebutan tersebut. Akan tetapi mampukah mereka? Tak seorangpun dapat menangani suatu proyek desain interior dan sukses. Dalam hal desainer interior tidak akan lama berkiprah, sehingga orang yang seharusnya disebut desainer interior tersebut tidak akan bertahan dalam bisnis. Tapi sayangnya mereka dapat memecah proyek dan hal ini berakibat pada proyek yang ditangani desain interior menjadi dalam lingkup kecil.

Desainer interior biasanya terlibat dalam penggabungan proyek-proyek kecil. Biasanya juga hal ini menjadi permulaan yang bagus dan dapat dijadikan landasan ketika Anda mencari seorang desainer interior. Silakan cek pengalaman kerjanya. Mereka kemungkinan besar juga melibatkan asuransi untuk menjamin pekerjaan mereka bilamana terjadi kasus pekerjaan yang salah. Selalu lontarkan pertanyaan seputar industri, cek prioritas pekerjaan mereka, karena hal ini akan memberikan kepada Anda sebuah ide bagus.

Definisi di atas menjelaskan bahwa desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan  yang menyertai tindakan kita, disamping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita.Oleh karena itu tujuan dari perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang interior.

Dari pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa desain interior merupakan seni dan ilmu untuk memahami kebiasaan orang di dalam ruang dengan tujuan untuk menciptakan ruang yang fungsional didalam struktur bangunan yang dirancang oleh seorang arsitek.

Desain interior tidak sama dengan dekorasi. Jika arsitektur digambarkan sebagai seni dan ilmu mendesain struktur untuk interaksi manusia. Webster Dictionary mendefinisikan desain interior sebagai: “the art and science of understanding people's behavior to create functional spaces within a structure.  Jadi  maka desain interior dapat diartikan sebagai seni dan ilmu dalam memahami kebiasaan manusia untuk menciptakan ruang fungsional dalam struktur yang dirancang oleh arsitek, jadi fokus perhatiannya menyangkut berbagai aspek terkait dengan kegunaan ruang.

Klien sebagai pemakai ruang merupakan titik tolak perancangan, sehingga segala sesuatu yang terkait dengan aktivitas klien dalam ruang yang akan di desain harus betul-betul teridentifikasi dengan baik agar kepuasan klien dapat terpenuhi. Untuk itu desainer juga harus memiliki data diri dari klien tersebut meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, hobi, warna kesukaan, gaya yang diinginkan,  kesan ruang yang diharapkan dan sebagainya. Dengan data yang lengkap maka perumusan desain menjadi lebih terarah.

Pendapat diatas menjelaskan bahwa  desainer interior adalah seorang yang terlatih secara profesional untuk menciptakan lingkungan interior yang fungsional dan berkualitas. Karena telah terkualifikasi melalui pendidikan, pengalaman dan ujian, seorang desainer interior dapat mengidentifikasi, meneliti dan secara kreatif memecahkan permacalahan dan mengarahkan perancangan menuju lingkungan fisik yang sehat, aman dan nyaman.

Desainer interior bertanggung jawab dalam  berbagai hal meliputi: pengorganisasian ruang untuk menyelaraskan dengan fungsinya, meyakinkan bahwa  desain yang dibuat match atau sesuai dengan penggunaan kode keamanan bangunan, mengatur konstruksi dan penerapan desain, bahkan juga mendesain transmisi akustik dan tata suara. Seorang  desainer interior juga dituntut tanggungjawabnya dalam memilih dan menentukan peralatan, perabot, produk, bahan dan warna yang digunakan dalam perancangan interiornya.

            Di beberapa negara maju, menjadi seorang desainer interior juga harus memiliki ijin yang dapat diperoleh apabila telah lolos ujian kualifikasi . Ijin inilah yang menyatakan bahwa desainer yang bersangkutan merupakan orang yang memiliki kualifikasi secara profesional yang memiliki latar belakang pengalaman dan pendidikan untuk membuat keputusan yang kompleks tentang perancangan ruang. (http://www/who/definition.html)

Nah, jika Anda membaca artikel ini dikarenakan ingin menjadi seorang desainer interior, tentu saja hal ini membuat kami tersanjung. Dalam hal ini, kami memerlukan tak hanya semangat baja namun juga orang-orang kreatif dan memiliki antusiasme tinggi di bidang industri. Sepanjang Anda benar-benar teguh ingin merealisasikannya, tak akan menjadikan masalah berapa waktu yang dihabiskan untuk menekuni bidang ini hingga Anda berhasil menggapainya. bisa jadi hal tersebut menjadi pendidikan sepanjang hayat, yang tak akan pernah berhenti. Desainer interior harus terbiasa dengan istilah-istilah bangunan, konstruksi bangunan, standard kerja industri, dan pastinya mengamati dan mengikuti produk dan finishing terkini, serta memiliki kesadaran akan trend dan fashion. Menjadi seorang desainer interior adalah tugas dimana Anda harus bersemangat atau Anda akan terpuruk. Profesi ini bukan buat orang yang gampang patah arang, sehingga saya menyarankan sebelum Anda meneruskan dan mendaftar untuk pendidikan desain interior: Anda teruslah melangkah dan pergunakan waktu untuk praktik desain, bekerja untuk membebaskan diri seolah-olah tanpa pamrih, lalu lanjutkan terus dan tawarkan jasa Anda pada perusahaan. Raihlah pengalaman bekerja di kantor dan rasakan bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang benar-benar Anda inginkan. Lalu buatlah sebuah keputusan dengan alasan yang masuk akal.

Dan yang tidak kalah penting, seorang desainer interior harus memiliki keahlian komunikasi yang baik, terutama kemampuan untuk meyakinkan klien mengenai pilihan desain mereka. Namun, para desainer juga harus mendengarkan kekhawatiran klien akan sebuah rencana desain. Juga, seorang desainer interior harus bisa bekerja sama dengan para profesional seperti arsitek. Pengetahuan tentang produk dan bahan-bahan seperti warna dan tekstur diperlukan. Pemecahan masalah dan keterampilan bernegosiasi adalah suatu keharusan.

Fasilitas komentar tidak disertakan.

Zona Integritas

Zona Integritas BDI Yogyakarta